Sehingga perubahan entalpi hanya dapat ditentukan dari keadaan awal dan keadaan akhir sistem. Jadi suatu reaksi kimia dimana reaktan bereaksi dan menghasilkan suatu produk. Besarnya perubahan entalpi, atau entalpi reaksi adalah selisih antara entalpi produk dan entalpi reaktan. βˆ†H = H (produk) - H (reaktan) Diagramenergi suatu reaksi sebagai berikut. Pernyataan yang benar berdasarkan kurva tersebut adalah Reaksi: merupakan reaksi endoterm. Katalis dapat menurukan nilai perubahan entalpi. Reaksinya mudah berlangsung pada suhu rendah. Reaksinya dapat berlangsung spontan tanpa memerlukan energi. listrikdari reaksi redoks dalam sel Volta 3.4.2. Menyusun diagram sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta 3.4.3. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar 3.4.4. Menentukan kespontanan suatu reaksi KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 4.4 Merancang sel Volta dengan mengunakan bahan di sekitar Jumlahkankedua persamaan 1/2 reaksi tersebut dengan menyetarakan lebih dahulu jumlah elektronnya : Maka koefesien berturut-turutnya untuk reaksi redoks tersebut adalah : Yang termasuk reaksi autoredoks/disproporsionasi adalah. a. SNC 12 + I 2 + 2HCl β†’ SnCl 4 + 2HI. b. CaBr 2 + H 2 SO 4 β†’ CaSO + SO 2 + Br 2 + H 2 O. Diagramentalpi tahap-tahap reaksi sebagai berikut. Berdasarkan diagram perubahan entalpi tersebut, maka H untuk reaksi S (s) + O2 (g) ---> SO2 (g) adalah . a. -593,8 kJ.mol-1 b. - 296,9 k restoran yg menyajikan aneka masakan di gerai. Reaksi eksoterm dan endoterm memerlukan energi aktivasi. Energi aktivasi atau energi pengaktifan Ea adalah energi kinetik minimum yang harus dimiliki oleh molekul – molekul pereaksi agar menghasilkan reaksi ketika saling bertumbukan. Penambahan katalis akan menurunkan Ea, baik reaksi maju menuju produk maupun reaksi balik menuju pereaksi. Jika suhu dinaikkan maka energi aktivasinya akan tetap. Keterangan Dengan demikian, pada diagram dapat disimpulkan bahwa reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, karena pengaruh katalisator. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. - Laju reaksi adalah laju berkurangnya kosentrasi pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Secara sederhana, laju reaksi diartikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi reaktan atau reaksi produk persatuan waktu. Fenomena laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dapat berlangsung secara cepat, sedang, lambat bahkan sangat lambat. Cepat lambatnya proses laju reaksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dijelaskan dalam Modul Pembelajaran Kimia. 1. Konsentrasi Jika konsentrasi pereaksi diperbesar maka laju reaksinya juga akan menjadi semakin cepat. Hal ini terjadi sebab, zat dengan konsentrasi tinggi mengandung jumlah partikel lebih banyak dan rapat. Sehingga partikel satu dengan lainnya akan sering mengalami tumbukan yang mengakibatkan terjadinya reaksi kimia. 2. Suhu Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang tinggi, sedangkan jika suhunya rendah maka reaksi kimia akn lebih lambat. Sebab, ketika suhu meningkat maka energi kinetik partikel juga semakin besar, hal ini menyebabkan gerak partikel bertambah besar. Sehingga memungkinkan terjadinya tumbukan efektif antarpartikel. Contohnya, daging sapi akan lebih awet jika disimpan di dalam lemari es freezer daripada dibiarkan pada suhu ruang dan kopi instan akan lebih mudah larut apabila diseduh dengan air panas daripada air dingin. 3. Luas Permukaan Apabila ada reaksi yang berlangsung lebih dari satu fasa, maka tumbukan antarpartikelnya terjadi di permukaan zat. Jika permukaan zat diperbanyak dengan cara memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi yang dihasilkan jauh lebih cepat. Dapat disimpulkan bahwa, semakin luas permukaan zat pereaksi maka frekuensi tumbukan semakin sering terjadi, sehingga laju reaksinya juga akan berlangsung lebih cepat. Contohnya, serbuk gula akan lebih cepat larut dalam air daripada bongkahan gula. Katalis atau katalistor adalah zat yang ditambahkan untuk mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi tanpa mengalami perubahan hingga akhir proses. Contoh, dekomposisi amoniak dan alkohol menggunakan logam platinum serta konversi pati menjadi gula glukosa dengan asam atau enzim. Infografik SC Konsep Laju Reaksi. Rumus Persamaan Laju ReaksiMenurut Modul terbitan Kemendikbud, konsep laju reaksi kimia untuk persamaan reaksi A β†’ B dirumuskan menjadi rA= - [A]/t atau rB= + [B]/t dimana rA = laju reaksi berkurangnya zat A atau reaktan mol/L/srB = laju reaksi bertambahnya zat B atau produk mol/L/st = perubahan waktu Selain itu, laju reaksi dalam suatu sistem homogen pada suhu tertentu ternyata juga berbanding lurus dengan kosentrasi reaktan dan tetapan laju k, sehingga hukum laju reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut X β†’ ProdukV = k. X Untuk reaksi yang menggunakan lebih dari satu pereaksi, maka hukum lajunya dituliskan xA + yB β†’ Produk V = k [A]x [B]y dimana V = Hukum laju, yakni fungsi semua pereaksi yang menentukan laju reaksi k = Tetapan reaksi yang dipengaruhi suhu dan katalis [A] = konsentrasi zat A[B] = konsentrasi zat Bx = orde reaksi zat Ay = orde reaksi zat Bx + y = Orde reaksi total Orde ReaksiOrde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Orde reaksi tidak dapat ditentukan hanya dari persamaan reaksi, tetapi dapat juga ditentukan menggunakan beberapa cara, seperti 1. Jika tahap-tahap reaksi elementer diketahui, maka orde reaksi sama dengan koefisien reaksi tahap paling lambat 2. Jika tidak diketahui tahap-tahap elementernya, maka orde reaksi ditentukan melalui eksperimen. Contoh persamaan laju reaksi berdasarkan hasil eksperimen adalah β€’ Reaksi kimia H2q + I2q β†’ 2HIq Hasil eksperimen orde reaksi H2 1, orde reaksi I2 1 Persamaan laju reaksi V = k [H2] [I2] β€’ Reaksi kimia NO2g + COg β†’ CO2g + NOg Hasil eksperimen orde reaksi NO2 2, orde reaksiCO 0 Persamaan laju reaksi V = k [NO2]2 Berikut ini beberapa orde reaksi yang umum terdapat pada persamaan reaksi a. Reaksi Orde Nol, jika laju reaksinya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. b. Reaksi Orde Satu, apabila besar laju reaksinya berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi. c. Reaksi Orde Dua, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksinya akan meningkat sebesar 22 atau 4 kali semula. Dan apabila dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksinya menjadi 32 atau 9 kali semula. Contoh Soal Laju Reaksi1. Laju reaksi A + B β†’ AB dapat dinyatakan sebagai... a. Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktub. Penambahan konsentrasi A dan B tiap satuan waktuc. Penambahan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktud. Pengurangan konsentrasi AB tiap satuan waktue. Pengurangan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktuJawaban Laju reaksi diartikan sebagai laju bertambahnya kosentrasi produk atau berkurangnya kosentrasi reaktan tiap satuan waktu. Pada reaksi A + B β†’ AB tersebut, dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya waktu reaksi, jumlah partikel A dan B semakin berkurang, sedangkan jumlah partikel AB justru bertambah. Maka jawaban yang benar adalah a Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktu. 2. Tentukan laju reaksi pereaksi dan produk jika dalam suatu percobaan gas ozon O3 bereaksi dengan gas etena C2H4 menurut reaksiC2H4 g + O3 g β†’ C2H4O g + O2 g Jawaban Laju reaksi pereaksi,V C2H4 = - [𝐢2𝐻4]/𝑑 atau V O3 = - [𝑂3]/𝑑Laju reaksi produk,V C2H4O = + [𝐢2𝐻4𝑂]/𝑑 atau V O2 = + [𝑂2]/𝑑 3. Reaksi 2 NO g + 2H2g β†’ N2g + 2H2O gMempunyai data percobaan sebagai berikut [NO], Molar [H2], Molar Laju Reaksi, M/ detik0,30 0,05 1,6 x 10-20,30 0,15 4,8 x 10-20,10 0,25 5,0 x 10-30,20 0,25 2,0 x 10-2 Tentukan orde reaksi dan hukum lajunya! Penyelesaian Dari persamaan reaksi kita dapat memperoleh rumus persamaan lajureaksinya adalah v = k [NO]x [H2]y Pada [NO] tetap, maka dapat diperoleh orde reaksi pereaksi H2, yaitu V2/V1 = k [NO]2x [H2]2y / k [NO]1x [H2]1yV1 4,8 10-2/ 1,6 10-2= k 0,30x 0,15y/ k 0,30x 0,05y3 = 3y y=1 Jadi orde reaksi terhadap H2 adalah 1 Pada [H2] tetap, maka dapat diperoleh orde reaksi pereaksi NO, yaitu V4/V3 = k [NO]4x [H2]4y/ k [NO]3x [H2]3y 2,0 10-2/ 5,0 10-3 = k 0,20x 0,25y/ k 0,10x 0,25y 4 = 2xx=2Jadi orde reaksi terhadap NO adalah 2 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh orde reaksi adalah x+y=2+1=3Sehingga hukum laju reaksinya adalahv = k [NO]x [H2]yv = k [NO]2 [H2] Baca juga Rangkuman Fisika GLB-GLBB Gerak Lurus Kecepatan-Percepatan Konstan Rangkuman Fisika Kecepatan dan Kelajuan Perbedaan, Arti, dan Rumus - Pendidikan Kontributor Dewi RukminiPenulis Dewi RukminiEditor Yandri Daniel Damaledo Reaksi kimia bisa terjadi di mana saja bahkan di sekeliling kita dan kapan saja. Tidak hanya di laboratorium saja, sebuah materi yang berinteraksi dalam membentuk produk baru disebut reaksi kimia. seperti saat sedang memasak atau membersihkan halaman rumah juga termasuk aktivitas yang bisa menimbulkan reaksi kimia. Tubuh manusia pun juga mengalami perubahan kimia, contohnya seperti saat berolahraga atau bahkan bernafas. Untuk mengetahui reaksi kimia lebih lanjut, simak tulisan berikut. Pengertian Reaksi KimiaCiri-Ciri Reaksi Kimia1. Perubahan Warna2. Perubahan Suhu3. Formasi Presipitasi4. Menghasilkan Gas5. Emisi CahayaFaktor-Faktor Reaksi Kimia1. Konsentrasi Reaktan2. Tekanan3. Suhu4. Katalis5. Sifat Reaktan6. Orientasi Spesies yang Bereaksi7. Luas Permukaan8. Intensitas Cahaya9. Sifat PelarutJenis Reaksi Kimia 1. Reaksi Pembakaran2. Reaksi Kombinasi3. Reaksi Dekomposisi4. Reaksi Perpindahan5. Reaksi Perpindahan Ganda6. Reaksi PresipitasiContoh Reaksi Kimia1. Reaksi Kimia Fotosintesis2. Reaksi Kimia Pembakaran3. Pencernaan Makanan4. Reaksi Sabun dan Deterjen5. MemasakKesimpulanReaksi kimia apa saja?Reaksi kimia terjadi karena apa?Bagaimana ciri ciri terjadinya suatu reaksi kimia?Rekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu KimiaMateri Terkait Reaksi kimia adalah bagian integral dari teknologi, budaya dan kehidupan manusia. Melebur besi, membuat gelas, menyeduh teh serta membuat keju adalah beberapa contoh kegiatan yang menggabungkan reaksi kimia yang telah digunakan selama ribuan tahun. Reaksi kimia sangat banyak di bumi, atmosfer dan lautan. Reaksi kimia atau perubahan kimia ada di sekitar kita, dari metabolisme makanan dalam tubuh hingga bagaimana cahaya matahari bisa diserap oleh tubuh manusia. Ada dua jenis perubahan yaitu perubahan kimia dan perubahan fisik. Contohnya adalah lilin yang menyala. Seiring berjalannya waktu, lilin yang utuh akan berubah menjadi parafin. Pembakaran dari sebuah lilin merupakan reaksi kimia atau perubahan kimiawi sedangkan perubahan lilin menjadi sebuah parafin disebut dengan perubahan fisik. Reaksi kimia harus dibedakan dari perubahan fisik. perubahan fisik meliputi perubahan keadaan seperti es batu mencair menjadi air, air menguap menjadi uap. Jika terjadi perubahan fisik, maka sifat fisik dari suatu zat akan berubah tetapi identitas kimianya akan tetap sama. Tidak peduli bagaimana keadaan fisiknya, air H2O adalah senyawa yang sama. Namun, jika air sebagai es, cairan atau uap bertemu dengan natrium Na maka akan berubah menjadi NaOH. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan kimia. Reaksi kimia adalah suatu proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi satu atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru. Zat adalah unsur atau senyawa kimia. Reaksi kimia mengatur ulang atom reaktan untuk membuat zat yang berbeda. Reaksi kimia umumnya terjadi dengan perubahan fisik, produksi panas, perubahan warna dll. Laju dari perubahan reaksi bergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan dan suhu. Karena banyak sekali reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita, nomenklatur penamaan dalam bidang ilmu dikembangkan untuk menyederhanakan cara manusia untuk mengekspresikan reaksi kimia dalam bentuk persamaan kimia. Persamaan kimia adalah pernyataan matematis yang melambangkan pembentukan produk dari reaktan sekaligus menyatakan kondisi tertentu yang menjadi alasan terjadinya reaksi. Reaktan berada di sisi kiri, sedangkan produk yang terbentuk berada di sisi kanan dan dihubungkan oleh anak panah. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini, A + B β†’ C + D Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa A dan B adalah sebuah reaktan yang bereaksi dan membentuk produk C dan D. Dalam persamaan kimia yang sebenarnya, reaktan dilambangkan dengan rumus kimianya. Berdasarkan kekekalan massa, persamaan kimia harus seimbang, yaitu jumlah atom di kedua sisi harus sama. Kamu bisa lihat contohnya di bawah ini. CH4 + 2O2 β†’ CO2 + 2H2O Dari persamaan kimia di atas dapat dilihat bahwa jumlah atom di sisi sebelah kiri memiliki jumlah yang sama dengan jumlah atom di sebelah kanan. Dalam memahami reaksi kimia, Grameds dapat membaca buku SMA Kelas 10 – Kimia – Memahami Kimia oleh Irvan Permana yang dapat membantu kamu lebih memahami hal dasar mengenai kimia. Ciri-Ciri Reaksi Kimia Seperti yang sudah diketahui, reaksi kimia terjadi jika satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Ini berarti komposisi kimia suatu zat sudah berubah. Perlu untuk diingat bahwa materi tidak diciptakan atau bisa dihancurkan dalam reaksi kimia. Namun, suatu zat hanya dapat diatur ulang untuk membentuk zat lain yang baru. Zat baru ini bisa dalam bentuk materi apapun. Berikut adalah tanda atau ciri-ciri dari perubahan kimia. 1. Perubahan Warna Kamu mungkin pernah menyadari suatu barang yang berubah warnanya. Misalnya, sepeda yang kamu letakkan di luar rumah akan berubah warna jika sering terkena air hujan dan panas matahari. Sepeda yang tadinya memiliki warna yang mengkilap akan berubah menjadi pudar. Terlebih lagi sepedamu akan memiliki karat. karat yang terbentuk pada sepeda merupakan hasil reaksi dari besi logam dengan oksigen dan air di udara. Ini membentuk senyawa baru yang disebut oksida besi. Perubahan warna sepeda menjadi karat menunjukan bahwa telah terjadi perubahan kimia. 2. Perubahan Suhu Ciri kedua dari reaksi kimia adalah adanya perubahan suhu. Ketika energi diserap atau dilepaskan, hal ini menandakan adanya perubahan kimia. Kembang api adalah salah satu contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu dan memancarkan cahaya. Kembang api mengandung bahan bakar dan zat pengoksidasi. Saat pengoksidasi memecah bahan bakar, ia melepaskan sejumlah besar energi dan sebagian energi ini dilepaskan sebagai panas. 3. Formasi Presipitasi Ketika kamu mencampur dua garam, mungkin saja akan membentuk zat padat dan mengendap dari larutan. Selain itu, jika kamu mencampur dua cairan dan kemudian melihat zat padat di gelas kimia mu, maka telah terbukti bahwa adanya perubahan kimia. Reaksi Presipitasi sangat penting untuk memastikan bahwa air bisa dikonsumsi oleh manusia secara aman. Fasilitas pemurnian air memanfaatkan fakta bahwa mereka dapat menambahkan bahan kimia ke air yang akan bereaksi dengan pengotor dalam air dan mengendap. Kemudian air yang sudah murni dapat disaring dari padatan yang mengandung kotoran. 4. Menghasilkan Gas Produksi gas merupakan tanda yang jelas jika terjadi perubahan kimia. Salah satu contohnya adalah ketika kamu memanggang kue. Saat kamu menggigit kue dan melihat lubang-lubang kecil di kue, ini menandakan zat yang mengembang seperti soda kue atau baking powder bereaksi dengan komponen asam kue untuk menciptakan karbon dioksida. Gas inilah yang membantu kue mengembang ketika di oven. Namun hal ini berbeda ketika kamu memasak air. Kamu mungkin saja melihat gelembung-gelembung ketika air sudah mendidih, namun perlu diingat bahwa struktur kimianya belum berubah dan belum terbentuk senyawa baru. 5. Emisi Cahaya Ada banyak reaksi yang menghasilkan cahaya salah satu contoh yang sering kamu saksikan ketika membengkokan lightstick’. Ketika lightstick dibengkokkan akan memulai reaksi antara hidrogen peroksida dan ester fenil oksalat yang menghasilkan emisi cahaya. Mempelajari kimia dan juga reaksi kimia bukanlah yang mudah, melalui buku Why? Chemistry – Kimia oleh YeaRimDang, pembelajaran yang ada akan dikemas dalam bentuk materi sehingga lebih menarik untuk dibaca. Faktor-Faktor Reaksi Kimia Reaksi kimia bukan terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan reaksi kimia itu terjadi. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia, yaitu 1. Konsentrasi Reaktan Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan. secara teori, laju reaksi harus meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi karena laju tersebut berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan. Laju reaksi akan menurun seiring waktu karena konsentrasi reaktan menurun. 2. Tekanan tekanan adalah cara lain untuk mengekspresikan konsentrasi gas. Jumlah tumbukan akan meningkat seiring meningkatnya tekanan gas. Oleh karena itu laju reaksi yang melibatkan reaktan gas juga meningkat seiring meningkatnya tekanan. Namun hal ini tidak berpengaruh pada reaksi yang melibatkan reaktan dalam benda padat atau cair. 3. Suhu Energi kinetik akan meningkat dengan kenaikan suhu. Maka dari itu, jumlah molekul dengan energi lebih besar dari energi ambang juga meningkat. Akibatnya, jumlah tumbukan efektif antara molekul reaktan juga akan meningkat. Namun laju reaksi akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu tidak selamanya benar. Reaksi tertentu seperti reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim dapat diperlambat dengan peningkatan suhu karena enzim dapat kehilangan aktivitasnya. 4. Katalis Katalis adalah sebuah zat yang mengubah laju reaksi tanpa dikonsumsi atau tanpa mengalami perubahan kimia selama bereaksi. Katalis meningkatkan laju reaksi dengan menyediakan jalur baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah ketika bereaksi. Dalam kasus reaksi yang dapat dibalik, katalis menurunkan energi aktivasi dari reaksi maju dan mundur pada tingkat yang sama dan membantu dalam mencapai keseimbangan yang tepat. Beberapa zat dapat menurunkan laju reaksi. Ini umumnya disebut sebagai katalis atau inhibitor negatif. Mereka mengganggu reaksi dengan membentuk kompleks yang relatif stabil dan membutuhkan lebih banyak energi. Dengan demikian kecepatan laju reaksi jadi berkurang. 5. Sifat Reaktan Laju reaksi bergantung pada sifat ikatan dalam sebuah reaktan. Biasanya senyawa ionik bereaksi lebih cepat daripada senyawa kovalen. reaksi antara senyawa ionik dalam air terjadi sangat cepat karena hanya melibatkan pertukaran ion yang telah dipisahkan dalam larutan air. Misalnya AgCl diendapkan setelah larutan AgNO3 ditambahkan ke larutan NaCl. Reaksi ini hanya melibatkan pertukaran ion dan proses ini terjadi dengan sangat cepat. Sedangkan reaksi antara senyawa kovalen berlangsung sangat lambat karena membutuhkan energi untuk memutuskan ikatan yang ada. 6. Orientasi Spesies yang Bereaksi Reaksi antara reaktan hanya terjadi ketika mereka bertumbukan dengan orientasi yang benar di ruang angkasa. Semakin besar kemungkinan tumbukan antara reaktan dengan orientasi yang tepat maka semakin besar pula laju reaksi. Orientasi molekul mempengaruhi faktor probabilitas. Molekul sederhana memiliki lebih banyak cara orientasi yang tepat untuk bertumbukan. Oleh karena itu, faktor probabilitasnya lebih tinggi daripada faktor molekul kompleks. Faktor orientasi juga mempengaruhi interaksi antara reaktan dan katalis. Misalnya dalam kasus reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim yaitu biokatalis. Enzim akan mengaktifkan molekul reaktan di lokasi tertentu. Lokasi lokasi tersebut disebut sebagai situs aktif dan memiliki bentuk dan ukuran yang pasti. Enzim akan kehilangan aktivitasnya saat memanaskan atau mengubah pH atau menambah bahan kimia tertentu. 7. Luas Permukaan Laju reaksi akan meningkat jika luas permukaan reaktan padat bertambah. Permukaan padat dapat ditingkatkan dengan cara mengubahnya menjadi bubuk halus. Misalnya, reaksi antara seng dan asam klorida terjadi dalam hitungan detik jika logam seng menjadi bubuk halus. Tetapi reaksinya akan lebih lambat jika berbentuk kawat seng. Hal ini juga berlaku untuk katalis padat yang biasa digunakan dalam bentuk bubuk halus saat melakukan reaksi kimia. Misalnya nikel bubuk halus yang digunakan selama hidrogenasi minyak. 8. Intensitas Cahaya Laju reaksi fotokimia yang terjadi dengan adanya cahaya akan meningkat seiring dengan peningkatan intensitas cahaya. Dengan meningkatnya intensitas, jumlah foton dalam cahaya juga meningkat. Oleh karena itu, lebih banyak molekul reaktan mendapatkan energi dengan menyerap lebih banyak foton dan mengalami perubahan kimia. Misalnya laju fotosintesis akan lebih banyak pada hari-hari cerah dibanding ketika musim hujan. Namun, beberapa reaksi fotokimia yang melibatkan radikal bebas tidak dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Satu foton saja sudah cukup untuk memicu pembentukan radikal bebas. 9. Sifat Pelarut Pelarut dapat mempengaruhi laju dengan banyak cara. Pelarut digunakan untuk melarutkan reaktan. Biasanya pelarut akan membantu memecah gaya kohesif antara ion atau molekul dalam benda padat. Molekul polar cenderung lebih larut dalam pelarut polar dan bereaksi lebih cepat di dalamnya. Sedangkan molekul non polar lebih menyukai pelarut non polar. Jenis Reaksi Kimia Reaksi kimia itu terbagi menjadi 6 macam, yaitu reaksi kimia pembakaran, reaksi kimia kombinasi, reaksi kimia dekomposisi, reaksi kimia perpindahan, reaksi kimia perpindahan ganda, reaksi kimia presitipasi. Penjelasan macam-macam reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut 1. Reaksi Pembakaran Reaksi pembakaran adalah reaksi dengan bahan yang mudah terbakar dengan pengoksidasi untuk menghasilkan produk yang teroksidasi. Pengoksidasi adalah bahan kimia yang dibutuhkan bahan bakar untuk membakar, umumnya oksigen. Perhatikan contoh pembakaran logam magnesium. 2Mg + O2 β†’ 2MgO + Panas Di sini, 2 atom magnesium bereaksi dengan molekul oksigen yang menghasilkan 2 molekul senyawa magnesium oksida yang melepaskan panas dalam prosesnya. 2. Reaksi Kombinasi Reaksi kombinasi adalah reaksi kimia di mana dua atau lebih reaktan bergabung untuk membentuk satu produk tunggal dikenal sebagai reaksi kombinasi. bentuk persamaannya seperti di bawah ini X + Y β†’ XY Reaksi kombinasi juga dikenal sebagai reaksi sintesis. Contoh reaksi kombinasi 2Na + Cl2 β†’ 2NaCl 3. Reaksi Dekomposisi Reaksi dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau lebih senyawa yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi dekomposisi. bentuk persamaannya seperti di bawah ini XY β†’ X + Y Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai reaksi dekomposisi termal. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari reaksi kombinasi. Contoh reaksi dekomposisi CaCO3 β†’ CaO + CO2 4. Reaksi Perpindahan Reaksi kimia di mana unsur yang lebih reaktif menggantikan unsur yang kurang reaktif dari larutan garam. Bentuk persamaannya adalah X + YZ β†’ XZ + Y reaksi perpindahan juga disebut reaksi substitusi. Contoh reaksi perpindahan Zn + CuSO4 β†’ ZnSO4 + Cu 5. Reaksi Perpindahan Ganda Reaksi perpindahan ganda adalah reaksi kimia yang terjadi di mana ion dipertukarkan antara dua reaktan yang membentuk senyawa baru. bentuk persamaannya adalah XY + ZA β†’ XZ + YA Reaksi perpindahan ganda juga disebut reaksi metatesis Contoh reaksi perpindahan ganda BBaCl2 + Na2SO4 β†’ BaSO4 + 2NaCl 6. Reaksi Presipitasi Reaksi kimia yang melibatkan pembentukan produk yang tidak larut endapan; padatan disebut reaksi presipitasi. Reaktan dapat larut, tetapi produk yang terbentuk tidak dapat larut dan terpisah sebagai padatan. Persamaan kimia yang menjelaskan perubahan kimia cukup untuk reaksi dalam larutan, tetapi untuk reaksi senyawa ionik dalam larutan air, persamaan molekul memiliki representasi yang berbeda. Persamaan molekul dapat menunjukkan rumus reaktan dan produk yang tidak ada dan menghilangkan sama sekali rumus ion yang merupakan reaktan dan produk nyata. Jika zat dalam persamaan molekul yang benar-benar ada sebagai ion terdisosiasi ditulis dalam bentuk ionnya, hasilnya adalah persamaan ionik. Melalui buku Cara Mudah Belajar Kimia oleh Sutardi, Grameds akan diajarkan bagaimana cara mempelajari ilmu kimia secara sistematis yang dirangkum lengkap pada buku ini. Contoh Reaksi Kimia Supaya lebih mudah dalam memahami apa itu reaksi kimia, maka kamu perlu mengetahui beberapa contohnya. Berikut adalah beberapa contoh reaksi kimiawi yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari 1. Reaksi Kimia Fotosintesis Tumbuhan juga mengalami reaksi kimia yang disebut fotosintesis untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Reaksi kimia fotosintesis merupakan salah satu reaksi kimia sehari-hari yang paling umum karena inilah cara tumbuhan menghasilkan makanan untuk mereka sendiri serta mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. 2. Reaksi Kimia Pembakaran Contoh reaksi kimia yang sering kita temukan selanjutnya adalah pembakaran. Ketika kamu menyalakan korek api, menyalakan kompor, atau menyalakan panggangan, kamu akan melihat reaksi kimia yaitu pembakaran. Pembakaran menggabungkan dua molekul yaitu molekul energi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida dan air. 3. Pencernaan Makanan Ribuan reaksi kimia terjadi selama proses pencernaan makanan. Ketika kamu memasukan makanan ke dalam mulut, enzim di air liur mulai memecah gula dan karbohidrat menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk diserap oleh tubuh. 4. Reaksi Sabun dan Deterjen Sabun dan deterjen membersihkan badan atau pakaian melalui reaksi kimia. Sabun mengemulsi kotoran yang menempel sehingga bisa dibersihkan dengan air. 5. Memasak Dalam memasak, tentunya kita menggunakan panas untuk merubah senyawa di dalam makanan. Contohnya ketika kamu merebus telur, hidrogen sulfida yang dihasilkan dari memanaskan putih telur akan bereaksi dengan zat besi yang terdapat dalam kuning telur. Kesimpulan Reaksi kimia merupakan suatu perubahan zat yang terjadi untuk menghasilkan zat baru. Perubahan zat itu sebenarnya sudah ada dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya adalah pada saat diri kita sedang mencerna makanan. Reaksi kimia dapat terjadi karena komposisi kimia pada suatu zat berubah menjadi komposisi kimia yang baru. Dari pembahasan reaksi kimia di atas, dapat dikatakan bahwa terjadinya reaksi kimia dapat kita lihat pada saat adanya perubahan perubahan warna, perubahan suhu, emisi cahaya, dan sebagainya. Demikian, pembahasan tentang reaksi kimia, semoga bisa bermanfaat, Grameds. Reaksi kimia apa saja? 1. Reaksi Pembakaran 2. Reaksi Kombinasi 3. Reaksi Dekomposisi 4. Reaksi Perpindahan 5. Reaksi Perpindahan Ganda 6. Reaksi Presipitasi Reaksi kimia terjadi karena apa? reaksi kimia terjadi jika satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Ini berarti komposisi kimia suatu zat sudah berubah. Perlu untuk diingat bahwa materi tidak diciptakan atau bisa dihancurkan dalam reaksi kimia. Bagaimana ciri ciri terjadinya suatu reaksi kimia? 1. Perubahan Warna 2. Perubahan Suhu 3. Formasi presipitasi 4. Menghasilkan gas 5. Emisi Cahaya Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Rekomendasi buku 1. Ensiklopedia Kimia Volume 1 Sejarah Kimia, Atom & Molekul 2. Buku Pengayaan Kimia Atom, Ion, dan Molekul 3. Inti Materi Fisika – Kimia Sma Kls 10,11,12 sumber Kotz, John C. Chemical Reaction. Britannica. Helmenstine, Anne Marie. 2020. Examples of Chemical reactions in Everyday Life. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien PertanyaanPerhatikan diagram tingkat energi berikut ini, Berdasarkan diagram di atas, reaksi tersebut termasuk reaksi ....Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini, Berdasarkan diagram di atas, reaksi tersebut termasuk reaksi .... Eksoterm, karena Endoterm, karena Eksoterm, karena Endoterm, karena melepas kalor Endoterm karena MJMahasiswa/Alumni Universitas Negeri MedanJawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah eksoterm adalah reaksi yang melepas kalor dari sistim ke lingkungan sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan kalor dari lingkungan ke sistem. Dari diagram di atas terlihat bahwa reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksoterm karena dan akan menghasilkan . Jadi, jawaban yang benar adalah eksoterm adalah reaksi yang melepas kalor dari sistim ke lingkungan sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan kalor dari lingkungan ke sistem. Dari diagram di atas terlihat bahwa reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksoterm karena dan akan menghasilkan . Jadi, jawaban yang benar adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!12rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai reaksi-reaksi kimia. Perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi kimia dinyatakan dalam perubahan entalpi H. Ditinjau dari perubahan entalpi, reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Apa itu eksoterm dan endoterm? Lihat disini Penjelasan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ! Baca juga kenali perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan mudah Yuk kita bahas! Istilah eksoterm berasal dari bahasa Yunani, eksos luar dan term panas atau kalor, artinya terdapat kalor yang keluar dari sistem ke lingkungan. Apa yang dimaksud sistem dan lingkungan?Dalam reaksi kimia, yang termasuk sistem adalah reaktan pereaksi dan produk hasil reaksi. Contohnya pada reaksi pembentukan NaCl. HClaq + NaOHaq β†’ NaClaq + H2Ol Dari reaksi di atas, reaktannya adalah larutan HCl dan NaOH, sedangkan produknya adalah larutan NaCl dan H2O. Ingat reaktan ada di sebelah kiri tanda panah, sedangkan di sebelah kanan adalah produk. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem yang kita amati. Pada contoh di atas yang termasuk lingkungan adalah bagian selain reaktan dan produk, misalnya udara di sekitarnya. Nah, reaksi eksoterm merupakan reaksi pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkungan bertambah mengalami kenaikan, T2 > T1. Pada reaksi eksoterm, sistem yang melepaskan kalor akan mengalami penurunan energi, sehingga energi sebelum reaksi Hr akan lebih besar daripada energi setelah reaksi Hp. Diagram reaksi eksoterm digambarkan sebagai berikut. Dengan demikian, besar perubahan entalpi H akan bernilai negatif, karena Hp – Hr akan menghasilkan nilai negatif H 0. Persamaan termokimianya dapat ditulis sebagai berikut. Reaktan β†’ Produk H = + kJ Secara umum yang termasuk reaksi endoterm adalah reaksi penguraian senyawa dan pemutusan ikatan. Contoh lainnya seperti Proses pencairan dari padat menjadi cair.b. Proses penyubliman dari padat menjadi gas.c. Proses penguapan dari cair menjadi gas.d. Reaksi pelarutan urea dalam Reaksi fotosintesis. Jadi, proses perubahan wujud zat itu termasuk dalam termokimia, ada yang melepas dan menyerap kalor. Tanda panah berwarna biru menunjukkan bahwa proses perubahan wujud zat melepaskan kalor dan tergolong dalam reaksi eksoterm. Sebaliknya tanda panah berwarna merah menunjukkan proses perubahan wujud zat menyerap kalor dan tergolong dalam reaksi endoterm. Agar lebih memahami, berikut contoh soal terkait reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Contoh Soal 1. Beberapa persamaan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Pasangan persamaan reaksi endoterm terjadi pada nomor … A. 1 dan 2B. 2 dan 3C. 2 dan 4D. 3 dan 4E. 4 dan 5 Jawaban A Pembahasan Nomor 1 reaksi penguraian senyawa CaCO3, Nomor 2 reaksi fotosintesis, Nomor 3 reaksi pembakaran, Nomor 4 reaksi netralisasi asam H2SO4 dan basa NaOH, Nomor 5 reaksi pembentukan CaOH2. Dari reaksi-reaksi di atas, yang termasuk dalam reaksi endoterm adalah nomor 1 dan 2. 2. Manakah proses yang bersifat endotermA. Pembakaran bensin di dalam mesin mobilB. Proses sublimasi CO2s β†’ CO2gC. Pembekuan air H2Ol β†’ H2OsD. Pengembunan air menjadi hujan di awan H2Og β†’ H2OlE. Penggunaan molekul glukosa dalam tubuh manusia untuk memperoleh energi Jawaban B Pembahasan Proses sublimasi merupakan salah satu contoh reaksi endoterm yakni menyerap kalor. Nah gimana? Makin paham kan? Sekian ya pembahasan mengenai PENJELASAN REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM BESERTA CONTOH SOAL. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian, terimakasih.

berdasarkan diagram reaksi tersebut termasuk reaksi