Akubuka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-.Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos. Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Tahunini, gaji terendah adalah Rp 1.402.400 dan yang tertinggi adalah Rp 5.302.100. Tapi itu baru gaji pokok. Berbagai tunjangan dan sebagainya, membuat angkanya bertambah besar. Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib ditanggung oleh negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Tahun ini alokasinya adalah sebesar Rp 263 triliun. Berkahadalah bertambah dalam kebaikan. Bekerjalah meskipun dengan penghasilan (gaji) kecil. Tuhan menambah dan menutup (mengurangi) rejeki bukan melihat BerapaGaji Idol Kpop. Berapa gaji idol Kpop saat ini merupakan hal yang ingin diketahui terutama oleh sejumlah besar penggemar. Diketahui bahwa pada beberapa tahun terakhir banyak idol Kpop bermunculan dan penuh berita tentang gajinya yang cukup mencengangkan. Pastinya para fans Kpop tidak ingin ketinggalan informasi penting semacam ini. denganmodal dari pencairan dana asuransi tersebut, kami gunakan untuk sewa tempat, membeli alat2 produksi, bahan baku, dan penunjang lainnya. Jadilah kami mendirikan sebuah rumah makan. perjuangan yang sangat berat saat itu 3 bulan jalan, usaha kami belum menunjukkan keuntungan, banyak sekali masalah yang kami hadapi, dari hal2 kecil sampai restoran yg menyajikan aneka masakan di gerai. Siapa pun orangnya, pasti menginginkan gaji yang besar. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan juga semua keinginan. Namun apakah Anda juga pernah bahkan sering mendengar keluhan di sekeliling Anda bahwa gaji yang diterima tiap bulan tidak pernah cukup, bahkan hanya pas untuk membiayai kebutuhan pokok saja. Bahkan lebih ironis lagi ketika sebagian orang yang punya pekerjaan tetap namun masih harus “nombok” alias berutang kiri-kanan untuk memenuhi kebutuhan tak jarang terjadi. Padahal gaji pas-pasan sekalipun sejatinya tidak sepenuhnya benar untuk dalih sulit mencukupi kebutuhan pokok. Terlebih lagi beranggapan bahwa kebutuhan hidup cukup sulit dipenuhi selama hanya jadi karyawan. Sebab jika dipelajari lebih dalam dengan melakukan pengaturan keuangan dengan baik, menjadi karyawan juga bisa kok untuk menutup kebutuhan, dan bisa menabung dengan baik. Bahkan sebenarnya dengan pendapatan yang tetap itu, maka perencanaan keuangan pun lebih mudah pengaturannya. Maka dari itu, cobalah untuk menghindari beberapa alasan yang membuat gaji terasa selalu kurang, dan kenali penyebabnya. Berikut penyebab kenapa gaji bulanan Anda selalu terasa kurang, di antaranya Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk KTA Terbaik! 1. Gaya Hidup Hedon’ Belanja memang menyenangkan tapi harus dikontrol juga Gaya hidup hedonisme memang identik dengan konsumtif. Perilaku yang suka menghambur-hamburkan uang alias boros ini tak lepas dari sifat konsumtifnya akan segala hal yang diinginkan, tanpa berpikir panjang. Sikap konsumtif sudah pasti bertolak belakang dengan produktif. Maka berapapun uang yang ada, tidak akan pernah cukup bila kita memiliki gaya hidup yang hedon’ ini. Gaya hidup ini seringkali tidak memperhatikan mana yang prioritas dan mana yang tidak. Asal ingin memiliki suatu barang atau sekedar mengikuti tren yang ada, tanpa berpikir panjang, semuanya dibeli. Menghabiskan waktu setiap ada kesempatan untuk cuci mata di mall dan memanjakan diri dengan produk-produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan akan menguras cepat menguras dompet dengan cepat. Tahu kah Anda, wisata kuliner yang berlebihan itu pun sebenarnya juga gaya hidup hedon’. Sebab harga jual makanan itu pun umumnya tidak semurah bila kita membeli bahan-bahan makanan untuk memasak sendiri. Satu porsi untuk sekali makan saja, harganya bisa puluhan ribu. Belum lagi di tempat-tempat yang dibilang prestisius. Anggap saja harga Fish and Chip satu porsi 1 Minggu 7 porsi x = 1 Bulan 30 porsi x = 1 Tahun 365 porsi x = Ilustrasi itu hanya satu menu pokok saja. Belum lagi dengan aneka macam minuman dan makanan ringan lainnya yang rata-rata harganya juga relatif cukup mahal. Jadi mengejar dan menikmati kesenangan dari materi sebagai tujuan utama dalam hidup ini adalah yang sebenarnya bisa membuat berapa pun gaji diterima akan terasa kurang terus. Jadi, bijaklah membelanjakan uang Anda dengan tidak membeli barang yang tidak perlu. Jauhkan dari hanya sekedar ingin’ ketika pergi ke pusat perbelanjaan dan tempat-tempat kuliner. 2. Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol Merokok merugikan kesehatan juga kantong Anda Musuh pertama dari sikap hidup hemat adalah gaya hidup kita sendiri. Salah satu gaya hidup orang yang sebenarnya buruk dan jelas berdampak langsung bagi kesehatan adalah kebiasaan merokok. Setidaknya bila masih terus hendak memelihara kebiasaan merokok maka perhatikan hitungan berikut ini 1 bungkus rokok 1 Minggu 7 bungkus x = 1 Bulan 30 bungkus x = 1 Tahun 365 bungkus rokok x = Perhitungan ini adalah asumsi dasar bahwa dalam sehari, seorang perokok bisa menghabiskan satu bungkus rokok. Kelihatannya mungkin kecil tapi pada dasarnya ini sama saja dengan 20 % dari gaji perbulan yang didapatkan, dengan asumsi gaji adalah per bulan. Tentu kalkulasi ini terus bertambah bila jumlah bungkus rokok yang dihabiskan lebih banyak. Ini hanya satu kebiasaan buruk saja, bayangkan bila ditambah dengan kebiasaan buruk lainnya. Begitu juga dengan kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol. Selain dampaknya yang buruk bagi kesehatan yang ujung-ujungnya juga bisa menelan biaya perawatan dan pengobatan apabila mengidap suatu penyakit akibat minuman ini, alkohol juga dikenal dengan harganya yang tidak semurah minuman ringan. 3. Tidak Bisa Membedakan Mana Irit dan Mana Yang Pelit Mobil tergores “Jangan sampai mau untung malah buntung”, ada yang bilang demikian. Terkadang sikap demikan kerap terjadi. Maksudnya ingin irit, malahan terkesan pelit yang ujung-ujungnya jadi rugi lebih banyak. Sebagai contoh adalah kasus parkir liar, karena orang enggan membayar lebih mahal untuk parkir resmi. Kelihatannya memang murah, karena hanya 2000 sekali parkir, tapi bila dikalikan tentu bisa jadi besar. Ini hanya dari segi biaya parkirnya, yang tidak kelihatan justru adalah risikonya, karena bisa jadi mobil terserempet kendaraan lain, tertabrak, dan yang lebih parah adalah hilang karena dicuri. Baca Juga Cara Memilih Asuransi Kendaraan dengan Tepat 4. Obsesi Mengejar Obral’ dan Diskon Mengejar produk yang diobral murah Hal lain yang juga perlu dikenali gemar mencari barang-barang yang diobral murah atau potongan harga dengan model diskon. Ini memang memberikan keuntungan bila barang yang sedang didiskon tersebut memang produk yang dibutuhkan. Namun kebiasaan mengejar diskon ini juga tak selalu baik. Sebab akan mendorong untuk membeli barang tersebut meski sebenarnya tidak diperlukan. Terlebih lagi bia menjadi tergiur untuk membeli dengan jumlah yang banyak. Dan yang perlu diperhatikan lagi, sesungguhnya harga-harga barang yang didiskon itu tidak selalu benar-benar murah. Tidak sedikit pula sebenarnya harga tersebut sudah dinaikkan terlebih dahulu baru dibanderol dengan label diskon sekian persen, hanya untuk menarik keinginan konsumen untuk membelinya. Bagaimanapun juga model diskon juga kerap sebagai strategi marketing saja. Memanfaatkan efek psikologis orang untuk tidak enggan membelanjakan uangnya. Jadi cermat dalam melihat promo-promo sangat penting agar tak sekedar tergoda dengan promo semu yang ditawarkan. Sebab barang diskon dari cuci gudang terkadang jumlahnya terbatas, ada kemungkinan mendapatkan yang berkualitas rendah. 5. Tidak Paham Layanan Keuangan Manfaatkan layanan keuangan yang ada Data dari World Bank menunjukan bahwa 49% masyarakat Indonesia masih belum tersentuh dan tidak mengerti pentingnya layanan finansial perbankan. Alasannya pun bermacam-macam, 79% mengatakan tidak memiliki layanan perbankan, termasuk juga tentunya rekening bank, dan sisanya mengatakan alasan lain-lain, termasuk tidak merasa mendapat manfaat dari menabung, tidak punya pekerjaan tetap sehingga perlu rekening sebagai sarana pay roll dari bank dan sejenisnya. Ini tentu mengejutkan, karena dengan demikian maka ada kemungkinan banyak masyarakat yang belum melek terhadap pentingnya layanan finansial. Padahal memahami adanya layanan finansial ini memberikan banyak manfaat sebagai pengelola keuangan lebih baik. 6. Selalu Defisit Paling tidak enak bukan bila punya utang? Defisit keuangan terjadi ketika pendapatan tidak sebesar pengeluaran. Peribahasa besar pasak daripada tiang’ ini merupakan bencana keuangan. Bagaimana tidak? Sebab pendapatan yang diperoleh setiap bulannya ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok dan masih harus mencari pinjaman sana-sini untuk menutupnya. Gaji bulanan pun seolah hanya numpan lewat saja. Padahal kebutuhan untuk masa depan sangat penting untuk dipersiapkan dari sebelumnya. Untuk itu bijak menggunakan pendapatan dan cermat dalam membelanjaan sangat penting diperhatikan bila tidak ingin hanya gali lobang tutup lobang, pinjam uang tutup utang’. 7. Enggan Buat Anggaran Perbulan dan Tak Sadari Pentingnya Investasi Kenali investasi dan nikmati manfaatnya Meski layanan investasi dan panduan dalam membuat anggaran bulanan sudah banyak ditemukan, namun nyatanya tidak sedikit yang masih belum memanfaatkannya. Padahal dengan membuat pos anggaran per bulan dengan baik, maka akan melatih diri untuk disiplin dan bijak menggunakan penghasilan. Begitu juga dengan investasi, tak sedikit orang masih menganggap bahwa menabung saja sudah cukup, padahal ada faktor lain seperti misalnya inflasi dan gangguan finansial makro lainnya. Dengan memanfaatkan layanan investasi, artinya kita memutar uang kita untuk lebih berkembang dan mendapatkan untung lebih. Sehingga uang tidak hanya berdiam di dalam dompet atau di bawah bantal saja, tapi dimanfaatkan untuk memperoleh return yang tinggi. Tentu yang harus diperhatikan juga adalah memilih instrumen investasi yang baik dan aman serta nyaman sesuai keinginan. Baca Juga Inilah 7 Produk Investasi Pilihan Beserta Kelebihan dan Kekurangannya 8. Menganggap Sepele Asuransi Jadikan diri merasa aman dan nyaman karena terlindungi oleh asuransi Jangan sekali-kali menyepelekan pentingnya memiliki asuransi, baik kesehatan maupun asuransi jiwa. Tentu hidup aman-aman saja dan terhindar dari sakit dan penyakit itu harapan semua orang. Namun kita tidak pernah tahu kapan sakit atau bencana itu datang menghampiri. Sudah pasti mengantisipasi atau mempersiapkan diri dengan segala kemungkinan itu penting daripada tidak sama sekali. Bisa dibayangkan ketika ketika sakit, biaya perawatan dan pengobatan tidaklah murah. Bila memiliki asuransi, maka beban tagihan itu bisa dilindungi oleh asuransi. Bila tidak, bisa-bisa seluruh harta benda dijual hanya untuk biaya pengobatan. 9. Punya Terlalu Banyak Kartu Kredit dan Minim Bayar Tagihan Jangan terlalu banyak kartu kredit bila tak ingin pusing membayar tagihannya Punya kartu kredit sebenarnya adalah keuntungan, asal tau cara mengelola dengan benar. Bila tidak, maka akan jadi bencana keuangan, apalagi bila sudah sukses aplikasi kartu kredit yang pertama. Selanjutnya bisa kecanduan dengan kemudahannya, dan akhirnya terus mengajukan hingga terlalu banyak pegang kartu kredit. Sementara itu, kemampuan membayar tagihan kartu kredit hanya sampai batas jumlah minimum, tidak termasuk bunga cicilan tagihan kartu kreditnya. Padahal yang demikian akan memperparah keuangan. Pasalnya, bila belum lunas tagihan di bulan sebelumnya akan diakumulasikan di bulan berikutnya. Semakin menunggak maka semakin besar pula bunga yang harus dibayarkan. Nah, kebayang kan bila jumlah kartu kreditnya banyak? Gaji akan Cukup dengan Cermat Mengelola Keuangan Setiap bulan, selalu saja merasa gaji yang diterima tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan. Jika gaji kecil, tampaknya wajar saja bila banyak hal yang tidak bisa dipenuhi. Alih-alih bisa merasa sejahtera, tidak mengalami defisit dan gali lubang tutup lubang’ saja sudah untung. Namun berbeda halnya bila sebenarnya gaji yang diterima sudah cukup lumayan, terlebih lagi bila jumlahnya besar. Selain bisa memenuhi kebutuhan pokok, tentunya juga ada uang lebih untuk sesuatu yang lain. Namun tak jarang meski gaji sudah besar, tapi rasanya tetap saja kekurangan uang menjelang akhir bulan. Nah, kondisi seperti ini menunjukkan bahwa ada yang salah dalam pengelolaan keuangan Anda. Bijak dalam mengelola keuangan pribadi dengan tahu alasan-alasan di atas adalah sumber dari kecukupan keuangan dari gaji setiap bulannya. Selain itu, juga akan menghindarkan diri dari stres yang mengganggu kesehatan yang ujungnya akan mengganggu keuangan bisa sakit. Untuk itu mulailah dengan cermat menggunakan gaji bulanan Anda bila tidak ingin selalu kesulitan tiap akhir bulan. Sehingga gaji bulanan pun akan terasa menjadi suatu hal yang patut disyukuri. Baca Juga Tips Cerdas Menjalankan Resolusi Keuangan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. “Sehari-hari gaji kami tidak cukup. Kapan naiknya? Karena ini menjadi salah satu sumber kenapa kita sulit memberantas korupsi, … Jadi, kita enggak usah munafik, termasuk saya kalau hanya dari gaji enggak cukup juga,”Nanan saat mengisi Seminar Nasional Komisi Kejaksaan di Hotel Atlet Century, Jakarta Selatan, Kamis Mendengan bapak pernyataan bapak Nanan terharu juga saya, tapi punten pan bagi saya kecil gaji tidak membuat kita 'Lupa' hingga mampu menghalalkan segala cara, bagaimana tidak saya pikir keadaan para polri dengan berbagai fasilitas dan 'rumah' yang diberikan oleh negara atas nama rakyat jauh lebih besar dibanding dengan gaji para rakyat jelata, khususnya kami ini pa yang hidup serba kekurangan yang masih memikirkan apakah besok bisa makan apa tidak. Coba bapak tengok keadaan orang-orang yang tengah berada dipinggiran jalan, dikolong-kolong jembatan dan juga parapekerja pabrik yang kerjanya jauh lebih berat menguras tenaga hingga otak bahkan sampai keringat mengalir deras hanya untuk mempertahankan hidup dengan gaji yang jauh dari kata 'CUKUP' jauh dari kata sejahtera dan pas, bahkan banyak yang sampai gali lubang tutup lubang tapi karena mereka punya 'Iman' bukan berarti dengan keadaan yang serba menghimpit lantas membuat mereka putus asa hingga menghalalkan segala cara. Pantaskan bapa berbicara seperti itu seolah-olah bapa jauh lebih sengsara dari pada kami para rakyat jelata. Apalagi yang kurang..?? masihkan belum mau bersyukur..?? Terkadang memang para pemimpin bangsa kita jauh dari contoh 'Sederhana' kebanyakan hanya lebih kepada gaya hidup yang 'materalistis' yang serba ingin ini dan itu, gaji sebesar apapun rasanya memang tidak cukup maka dari itu mungkin 'berbagai KORUPSI' merajalela karena hanya memperturutkan hawa nafsu. Benar kata bapak KETUA KPK Abraham Samad bahwa para pejabat negara jarang sekali yang hidup serderhana, "Bisa kita lihat mulai di kepala daerah, mereka berubah hidup serba materialitis, bukan berikan contoh hidup yang jujur yang sederhana. Jadi masyarakat tidak ada yang dicontoh," Sumber 11/10/2012. Para pejabat yang hidupnya hanya mengandalkan dan memperturutkan hawa nafsu hanya akan memperburuk negara ini, jadi wajar saja sampaikapanpun negara kita tidak akan pernah terbebas dari yang namanya 'KORUPSI dan KEMISKINAN'. Tidak banyak para pejabat yang mau hidup sederhana, tapi ada sebagian yang memang tidak mau menonjolkan hidup 'Hedonis' seperti kebanyakan para pejabat lainnya, diantara para pejabat yang hidup sederhana mungkin selalu luput dari para media, karena rasanya kurang HOT berita jika menampilkan pola hidup yang biasa-biasa saja tapi paling tidak ini secara tidak langsung 'mengajarkan' masyarakat kita untuk hidup 'bermimpi' seperti para pejabat. Sedikit contoh para pejabat yang mungkin patut kita ambil hikmahnya 1. Tb Soenmandjaja Rukmandis Anggota DPR dari FPKS ini mengaku sehari-hari menggunakan angkutan umum untuk menuju Gedung DPR. Dari rumahnya yang terletak di Bogor, Kang Soenman, demikian dia biasa disapa, berjalan kaki menuju tempat angkot ngetem. Perjalanan dia lanjutkan menggunakan KRL hingga Stasiun Karet. Nah, dari stasiun ini, Kang Soenman memilih naik Kopaja 608 jurusan Blok M – Tanah Abang hingga ke Gedung Dewan. Padahal kalau mau, Soenman bisa menggunakan Toyota Rush dan Suzuki APV yang terparkir di rumahnya. Namun dia lebih suka berangkat kerja dengan angkutan umum karena Soenman bisa bertemu banyak orang untuk menyerap aspirasi. 2. Akbar Faizal Politikus dari Partai Hanura, Akbar Faizal, juga salah satu pejabat yang menyimpan mobilnya dan memilih menggunakan kendaraan umum saat pergi ke tempat kerja. Akbar yang tinggal di Depok, Jawa Barat, tidak mau kehilangan banyak waktu di jalan karena macet. Itu makanya dia memilih menggunakan KRL. Biasanya Akbar naik dari Stasiun KA Depok Lama dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Lalu dia melanjutkan perjalanan ke Gedung DPR dengan menumpang taksi atau ojek. Akbar menaruh mobilnya di Gedung DPR karena terkadang dia harus menghadiri kegiatan Dewan di luar Gedung DPR. Untuk diketahui, Akbar memiliki Honda Civic keluaran 2008 dan Honda CRV edisi 2009 yang dibelinya sebelum menjadi anggota Dewan. 3. Aus Hidayat Nur 1 2 Lihat Politik Selengkapnya Sudah bekerja dengan keras namun gaji yang diberikan tidak sesuai dengan upaya Anda? Mengecewakan memang. Bukan tak mungkin ini bakal berpengaruh pada semangat kerja Anda. Rasanya ingin saja menyalahkan perusahaan. Sebenarnya ada beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan memberikan gaji di bawah kinerja karyawan. Seperti perusahaan yang baru merintis sehingga belum mampu memberikan gaji layak. Alasan lainnya bisa karena perusahaan yang menyimpan anggaran untuk kemajuan perusahaan nantinya. Apapun alasannya, Anda tetap berhak meminta gaji sesuai dengan kinerja Anda. Bingung Cari Produk Kredit Multi Guna Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk KMG Terbaik! Dikutip dari The Every Girl, ada beberapa cara yang bisa dicoba agar memperoleh gaji sesuai dengan upaya Anda. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini. 1. Negosiasikan Lagi Gaji yang Diharapkan Ilustrasi terima gaji Bukan hal asing lagi jika perusahaan sering meminta hasil lebih namun memberikan gaji yang tidak sesuai dengan alasan anggaran terbatas. Tapi bukan berarti Anda sebagai karyawan tidak boleh mengurakan keinginan. Anda tetap bisa menyampaikan harapan itu kepada perusahaan. Mintalah negosiasi gaji ulang dengan memberikan bukti-bukti hasil kinerja Anda selama ini. Jika memang performa Anda bagus, bukan tak mungkin gaji Anda akan disesuaikan. 2. Negosiasikan 'Benefit' yang Bisa Didapatkan Ilustrasi benefit karyawan Jika perusahaan tidak bisa memberikan tambahan gaji, negosiasikan soal benefit atau manfaat lain yang bisa diperoleh dari perusahaan. Beberapa manfaat yang bisa Anda minta seperti kesempatan mendapatkan mentorship, mengikuti seminar, ataupun pelatihan lintas profesi. Selain itu fasilitas penunjang seperti coworking space gratis, laptop, atau alat tulis kantor serta benefit lainnya. Meski tidak berbentuk uang, Anda bisa memanfaatkannya tanpa harus merogoh uang sendiri dari gaji. Baca Juga Cara Mendapakan Gaji Rp 27 Juta dalam Sebulan, Gampang Banget! 3. Meminta Bekerja secara Fleksibel Tanpa Harus Ngantor’ Ilustrasi kerja remote Saat ini kerja tanpa ngantor alias remote menjadi salah satu tren kerja kekinian seiring berkembangnya teknologi. Sistem kerja remote ini memungkinkan Anda untuk tidak hadir langsung setiap hari ke kantor. Hal ini disukai karena Kamu bebas bekerja dimana saja bahkan hanya dari rumah. Negosiasikan dengan memberikan alasan bahwa sistem remote lebih menguntungkan untuk Anda juga perusahaan. Misalnya saja dengan kerja remote Anda bisa lebih produktif, menghemat anggaran perusahaan, atau membuat Anda lebih sehat sehingga hasil kerja lebih maksimal. 4. Mintalah untuk Bisa Kuliah Lagi Ilustrasi ruang kuliah Meminta perusahaan mengizinkan Anda kuliah lagi menjadi salah satu cara untuk menutupi gaji yang tidak sesuai. Tak hanya itu, Anda bahkan bisa mengasah keahlian lebih baik lagi yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan untuk menaikkan gaji Anda. Langkah-langkah minta izin kuliah lagi dimulai dari menanyakan ke bagian HR Human Resources. Selanjutnya buat surat pengajuan kepada atasan. Ajukan surat tersebut di waktu yang tepat misalnya saja sebulan sebelum dibuatnya rencana anggaran keuangan. Hal tersebut bertujuan agar kuliah Anda dibiayai perusahaan dan masuk ke dalam rencana anggaran keuangan. Jika perusahaan menolak pengajuan kuliah Anda, maka negosiasikan lagi mengenai benefit untuk mengembangkan diri seperti seminar, workshop, kursus, dan lain sejenisnya. Jika perusahaan tetap tidak memberikannya, maka Anda bisa menggunakan keahlian tersebut untuk mencari pekerjaan baru yang lebih layak. 5. Meminta Pindah Bidang Pekerjaan Ilustrasi pindah desk kerja Mungkin meminta pindah bidang pekerjaan jarang dilakukan, namun hal ini bisa menjadi opsi alternatif jika opsi lain tidak disetujui. Pekerjaan baru di luar pekerjaan Anda saat ini bisa memperluas keahlian sebagai seorang karyawan. Karyawan yang memiliki keahlian luas biasanya menambah nilainya di mata perusahaan. Nilai yang Anda miliki tersebut memungkinkan perusahaan berhenti memberikan gaji yang rendah. Dengan begitu, Anda tidak akan lagi mengalami masalah gaji yang tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan. 6. Mengundurkan Diri dari Opsi Terakhir Ilustrasi resign kerja Selain empat cara menurut The Every Girl di atas, ada satu lagi cara yang menjadi cara terakhir buat Anda yang mengalami masalah gaji tidak sesuai. Caranya, resign atau mengundurkan diri. Percuma Anda bertahan di perusahaan yang tidak memberikan gaji sesuai karena akan menyiksa baik secara lahir maupun batin. Secara tidak langsung, kekecewaan Anda terhadap gaji yang diberikan juga bisa menurunkan performa kerja yang juga akan merugikan perusahaan. Dibandingkan hanya memendam saja, akan jauh lebih baik jika Anda mencari pekerjaan lain yang memiliki gaji sesuai. Apalagi jika keahlian Anda sudah bertambah karena telah melakukan cara-cara di atas, maka kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik semakin tinggi. Baca Juga Terkuak, 5 Alasan Karyawan Enggak Betah dan Resign Kerja Penuhi Kewajiban Sebelum Menuntu Hak Sebelum menuntut perusahaan untuk memenuhi keinginan Anda, bangun kemampuan diri hingga Anda memiliki nilai dan keterampilan yang memadai. Jangan asal meminta gaji tinggi sementara skill Anda masih jauh dari rata-rata yang seharusnya. Atau ternyata kinerja Anda selama ini di bawah performa yang ditargetkan perusahaan. Penuhi kewajiban sebelum menuntut hak. Baca Juga UMP Naik, Ini Besar Gaji Minimum Karyawan Indonesia 2020 Gaji GajiKecil NaikGaji PilihanAlasanResign Karyawan Apakah Anda mencari informasi lain? Manusia itu memang pada dasarnya tidak pernah merasa puas. Namanya punya penghasilan pun ya sangat wajar jika punya harapan yang besar dan lebih lagi. Termasuk urusan gaji, gak dimungkiri setiap pekerja ingin mendapatkan gaji yang besar dengan berbagai tunjangan serta uang bonus lainnya. Sekali lagi, manusia berharap begini ya sah-sah memang banyak yang tak sejalan, dan kenyataannya malah akan membuat hati tak puas. Namun, sisakan sedikit rasa syukur pada diri kita agar kita menjadi manusia yang tak lupa akan nikmat Tuhan. Bersyukur akan menambah berkah yang diberikan Tuhan kepada kita semua. Meskipun bergaji kecil jangan sedih, ada banyak hal baik serta hikmah yang bisa kalian ambil, di antaranya sebagai berikut ini Setidaknya ada pemasukan untuk membeli kebutuhanSedih bergaji kecil ya boleh saja, tapi apakah pernah bersyukur meskipun demikian setidaknya ada pemasukan bulanan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Daripada tidak ada pemasukan sama sekali, lebih baik manfaatkan gaji untuk mengutamakan apa yang kita butuhkan untuk hidup dan bukan untuk gaya hidup. Kesampingkan segala keinginan agar sedikitnya masih bisa menabung tanpa berutang sana-sini. Sumber foto karena masih punya pekerjaanDi masa pandemi ini banyak sekali pekerja yang dirumahkan dan otomatis tidak mempunyai penghasilan lagi. Jika ada yang pada posisi ini tentu saja akan berada dalam kesulitan, sementara kebutuhan tidak bisa dihentikan. Butuh makan, butuh membeli kebutuhan lainnya, bayar listrik, dan sebagainya. Ada hal yang bisa kita petik hikmahnya di sini bahwa meskipun gaji kita kecil, sisakan di ruang hati kita untuk bersyukur karena masih diberikan pekerjaan dan setidaknya bisa makan untuk melanjutkan hidup kita. Jadi, jangan terlampau punya ego yang berlebihan karena empati kita sendiri harus peka terhadap masyarakat lainnya yang sedang tidak punya pekerjaan. Gaji sedikit masih bisa menghidupimuGaji sedikit bukan saatnya untuk mengeluh, tapi semangat untuk menambah pengasilan dari sisi lainnya. Misalnya, dengan berdagang, menawarkan jasa, melamar freelance, dan hidup dari gajimuGaji kecil bukan akhir dari dunia, tapi kamu bisa berusaha dari hal yang lainnya untuk memberdayakan diri serta menaikkan prestasi. Semuanya juga akan nikmat adanya jika dari nol hingga mencapai sukses nanti pun akan merasa puas dan lebih indah perjuangannya. Gaji kecil tidak masalah, yang penting bisa hidup dengan gaji tersebut, setidaknya utamakan kebutuhan diri dan jauhkan dari hal-hal yang berbau konsumtif dahulu. Sumber foto mengatur keuangan semakin terasahPercayalah, di balik penghasilan yang kecil pasti banyak hikmah yang dapat kita ambil. Kita dapat mengatur keuangan sebaik-baiknya sehingga gaji kita cukup dan syukur-syukur masih bisa menabung. Mengatur keuangan merupakan keterampilan berdasarkan pengalaman yang kita punyai, sehingga hidup pun akan lebih teratur dan terarah. Hikmahnya lagi, yaitu kemampuan mengatur keuangan akan menjadi terasah. Siapa tahu nanti gajinya menjadi besar sudah biasa mengaturnya dan tetap bersikap disiplin serta teratur menganggarkan keuangan. Harapan manusia boleh kok setinggi langit. Mimpi juga gratis tidak usah membayarnya. Namun, semua itu bisa dilalui dengan usaha serta berdoa karena rezeki yang Tuhan turunkan tidak seketika jatuh begitu saja dari langit. Untuk itu, perbanyaklah kadar bersyukur dalam diri karena itu akan menambah berkah. Tuhan memberikan sedikit pun jika kita pandai bersyukur akan diberi berkah yang melimpah. RF Bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji tinggi adalah impian banyak orang. Faktanya, tidak mudah mencapainya karena persaingan dunia kerja semakin ketat. Mulai dari tahap melamar kerja, psikotes, wawancara kerja HRD dan user sampai dengan lolos. Pastinya dalam hal ini, HRD punya lebih dari satu kandidat. Jadi bukan cuma kamu seorang. Pasti senang ketika baru lulus sekolah/kuliah atau sudah lama menganggur, kemudian diterima bekerja. Tetapi bagaimana kalau ternyata gajinya kecil? Diambil atau tidak ya? Galau mulai menyerang. Di satu sisi, daripada jadi pengangguran abadi, lebih baik terima saja. Itung-itung cari pengalaman. Namun di sisi lain, terselip ego, buat apa kerja jika tidak sepadan dengan gajinya. Apalagi buat kamu yang bergelar sarjana. Orangtua sudah mengeluarkan uang banyak untuk membiayai anak kuliah sampai lulus, tetapi bekerja dengan gaji kecil. Ada rasa gengsi dan malu. Kalau kamu masih galau, mau tolak atau terima, pertimbangkan beberapa hal berikut ini Baca Juga Ada Resesi, Sebaiknya Menambah Penghasilan atau Mengurangi Pengeluaran? Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! 1. Cek perintilan gaji Cek perintilan gaji Umumnya perusahaan tidak hanya memberikan gaji pokok gapok. Bahkan kadang gaji pokoknya kecil, tetapi perintilan atau fasilitas lumayan besar. Contohnya ada uang lembur, uang transportasi, uang kesehatan, pulsa. Selain itu, kebijakan uang THR, bonus tahunan, dan lainnya. Jadi perintilan dalam gaji ini bisa kamu jadikan bahan pertimbangan dalam menerima pekerjaan. Jangan hanya melihat dari gapoknya saja. Misalnya saja, gapok Rp 3 juta, tetapi ada perintilan lain yang kalau ditotal bisa mencapai Rp 3 juta. Berarti kan kamu bisa mengantongi gaji Rp 6 juta sebulan. Gaji lumayan besar untuk ukuran fresh graduate. 2. Cek fasilitas gratis Makan siang gratis Selain perintilan gaji, ada perusahaan yang memberikan fasilitas-fasilitas gratis, seperti ada makan siang katering sehingga bisa hemat biaya makan, wifi, gym, laptop, antar jemput, dan fasilitas lainnya. Tanyakan langsung saat wawancara kerja HRD atau ketika negosiasi gaji. Fasilitas gratis ini menjadi salah satu pemacu semangat karyawan bekerja. Dengan demikian, biarpun gaji kecil, tetapi kamu dapat menikmati fasilitas kantor secara gratis. 3. Citra Perusahaan Citra perusahaan Gaji boleh kecil, tetapi kalau kamu bekerja di perusahaan yang punya rekam jejak oke, imej bagus, kenapa mesti ditolak. Jadikan itu sebagai pengalaman atau batu loncatan. Ketika melamar pekerjaan lagi nantinya, kamu akan lebih dipertimbangkan. Bahkan bisa jadi dibajak perusahaan yang lebih besar. Misalnya kamu diterima bekerja sebagai wartawan di media nasional top 3 di Tanah Air. Namanya jadi wartawan, meskipun di media besar, tetap saja gajinya kecil. Terima saja pekerjaan tersebut. Toh suatu saat kamu bisa mencari pekerjaan yang sama di media lain dengan jabatan lebih tinggi dan gaji lebih besar. Atau banting stir ke perusahaan lain dengan gaji besar. Baca Juga 6 Keahlian yang Membuat Anda Layak Jadi Pemimpin di Perusahaan 4. Kesempatan berkembang Kesempatan berkembang Hal lain yang bisa kamu pertimbangkan kalau galau terima atau tolak suatu pekerjaan, adalah apakah perusahaan memberikan kesempatan berkembang bagi semua karyawan. Baik dari segi soft skill, hard skill, promosi jabatan, pengalaman, pendidikan dan lainnya. Misalnya saja ada kesempatan untuk mendapatkan kursus atau pelatihan. Sehingga kemampuan, keahlian, dan kompetentimu dapat meningkat. Atau beasiswa pendidikan S2 gratis di kampus dalam dan luar negeri Jadi tak melulu semua harus diukur dari gaji saja. Belum tentu perusahaan yang menawarkan gaji besar, memberikan kesempatan berkembang bagi karyawannya. Ada juga yang pelit karena kamu sudah dibayar dari gaji. Kalau keahlian dan kompetensimu meningkat, nilai jualmu bertambah. Kamu punya posisi tawar yang lebih tinggi jika melamar pekerjaan di kantor lain. Anggap saja ini investasi diri sembari menambah pengalaman kerja. 5. Lingkungan kerja nyaman Lingkungan kerja nyaman Lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan bisa bikin karyawan betah, walaupun gaji kecil. Tidak ada senior dan junior, kekeluargaan, suasana kantor dibuat kekinian. Jadi pertimbangkan hal ini juga. Kamu dapat mencari tahu di internet, forum atau komunitas online. Biasanya ada saja yang memberi komentar, sehingga kamu punya gambaran tentang bekerja di perusahaan tersebut. 6. Tidak punya pilihan Tidak punya pilihan Kamu baru saja kena PHK? Atau jadi tulang punggung keluarga? Pastinya kalau berada dalam situasi seperti ini, kamu tidak punya pilihan lain. Diterima bekerja, ya ambil saja. Jangan sia-siakan kesempatan. Manfaatkan gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menabung atau investasi. Ingat, sisihkan untuk dana darurat. Begitu keuangan stabil, kamu dapat pindah bekerja di perusahaan dengan gaji lebih besar. Kelola Gaji Kecil dengan Tepat Pekerjaan dengan gaji kecil? Why not. Kalau kamu mampu mengelola gaji kecil dengan tepat, maka hasilnya akan maksimal. Keuanganmu tidak akan mengalami krisis, dan hidup bakal tenang tanpa tumpukan utang. Semangat bekerja, tingkatkan produktivitas, maka atasan akan melihat kinerjamu baik. Kamu akan menjadi orang kepercayaan atasan, naik jabatan, dan otomatis naik gaji. Baca Juga Luangkan Waktu 1 Jam Setiap Hari untuk Hal Ini agar Sukses di Segala Bidang

gaji kecil tapi berkah